Check out more of our news
Biaya Tersembunyi dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
August 8, 2024 | Waktu baca 5 menit

Hai Kawan IDEAL!
Yuk, kita intip biaya tersembunyi dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan beberapa tips agar terhindar dari kejutan biaya.
1. Biaya DP (Down Payment)
Saat membeli rumah, biasanya diperlukan DP, terutama untuk properti secondary. DP berkisar antara 10%-20% dari harga properti. Namun, beberapa program, terutama untuk rumah primary atau dengan dukungan pemerintah, mungkin menawarkan DP 0%.
2. Biaya Administrasi dan Provisi
•Biaya Administrasi: Dibebankan oleh bank untuk memproses aplikasi KPR. Besarannya bervariasi tergantung bank dan jenis pinjaman.
•Biaya Provisi: Biaya awal yang dikenakan saat mengajukan KPR, biasanya sekitar 1% dari total pinjaman yang disetujui.
3. Biaya Penilaian Properti (Appraisal)
Bank sering memerlukan penilaian properti yang biayanya bisa berkisar dari Rp 500.000 hingga Rp 3.000.000. Beberapa bank mungkin menawarkan promo gratis appraisal, tetapi perlu diingat bahwa biaya ini tidak dapat dikembalikan jika pengajuan KPR ditolak.
4. Biaya Asuransi
•Asuransi Jiwa: Melindungi bank jika debitur mengalami kejadian yang tidak diinginkan sebelum KPR lunas, sehingga sisa hutang tidak dibebankan kepada ahli waris.
•Asuransi Kebakaran dan Bencana: Melindungi rumah dari risiko kebakaran atau bencana alam. Premi asuransi bervariasi tergantung perusahaan asuransi.
5. Biaya Notaris
Biaya ini diperlukan untuk pembuatan Akta Jual Beli (AJB) dan perjanjian KPR, biasanya ditanggung oleh pembeli. Biaya notaris dapat bervariasi tergantung nilai transaksi dan lokasi properti.
6. Biaya Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT)
APHT merupakan bukti jaminan antara debitur dan kreditur. Biaya ini harus dilunasi pada awal transaksi.
7. Biaya Pajak Pengalihan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
BPHTB adalah pajak sebesar 5% dari nilai transaksi setelah dikurangi Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP). Pajak ini harus dibayar saat pengalihan hak atas tanah dan bangunan.
Tips Menghindari Biaya Tersembunyi
1. Baca Dokumen Perjanjian dengan Teliti
Sebelum menandatangani perjanjian KPR, pastikan untuk membaca semua dokumen dengan teliti. Jika ada istilah atau biaya yang tidak Anda pahami, jangan ragu untuk bertanya kepada bank atau notaris.
2. Tanyakan Tentang Biaya Tambahan
Jangan hanya fokus pada suku bunga KPR. Tanyakan juga mengenai biaya administrasi, provisi, dan biaya lainnya yang mungkin timbul selama proses.
3. Bandingkan Penawaran dari Beberapa Bank
Jangan terpaku pada penawaran dari satu bank. Bandingkan berbagai penawaran untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai biaya dan syarat yang ditawarkan.
4. Hitung Total Biaya
Lakukan perhitungan total biaya yang akan dikeluarkan, termasuk biaya-biaya tersembunyi, untuk menghindari pengeluaran tak terduga.
5. Pertimbangkan Asuransi
Meskipun asuransi tambahan bisa terasa membebani, pertimbangkan perlindungan yang tepat untuk diri Anda dan rumah Anda. Pilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.
6. Periksa Biaya Notaris dan Pajak
Pastikan Anda mengetahui estimasi biaya notaris dan pajak yang akan dikenakan, karena bisa menjadi bagian signifikan dari total biaya pembelian rumah.
Membeli rumah dengan KPR adalah keputusan besar yang membutuhkan perencanaan matang. Dengan memahami biaya tersembunyi dan mengikuti tips di atas, Anda dapat meminimalkan kejutan biaya dan membuat keputusan yang lebih cerdas. Persiapan yang baik adalah kunci untuk menghindari masalah finansial di masa depan.
Penulis: Dwinia Sekar Putri (Operations Manager)