Check out more of our news
Hal-hal Penting yang Perlu Diketahui Saat Proses Beli Rumah Berlangsung
7 Maret 2023 | Waktu baca 4 menit
Setelah proses persiapan yang panjang –mulai dari mencari properti yang ingin dibeli, mempersiapkan dana hingga persyaratan dokumen, saatnya kamu melangkah ke proses yang selanjutnya: proses pembelian rumah.
Sama halnya seperti saat persiapan, berbagai hal penting juga perlu kamu perhatikan di tahap ini. Apa saja? Ulasan berikut ini akan memberimu insight super lengkap agar perjalanan pencarian rumah idamanmu berjalan dengan lancar!
Baca juga: Panduan Lengkap KPR
KPR adalah proses yang tidak sebentar. Prosesnya tidak akan berakhir begitu akad selesai dan rumah diserahkan kepadamu. Kamu juga harus memastikan bahwa selama proses pembayaran cicilan, tidak ada hambatan yang menyulitkanmu. Simak beberapa tips penting dalam KPR yang perlu kamu perhatikan berikut ini!
Pakar keuangan setuju bahwa utang yang sehat itu harus proporsional. Proporsi antara besaran cicilan bulanan dengan pendapatan bersih adalah 30:70. Artinya, nilai cicilan maksimal yang kamu punya tidak boleh lebih dari 30% penghasilan bulananmu. Ini juga termasuk cicilan lain yang kamu punya jika ada. Jika cicilanmu masih berada dalam angka yang proporsional ini, keuanganmu akan lebih terjamin (tidak mengganggu cash flow-mu).
Semakin besar DP yang kamu bayarkan, semakin ringan juga cicilan yang akan kamu bayar. Ini karena kamu sudah membayar lebih besar untuk harga rumah yang dibeli. Jadi, sisa utang yang harus dilunasi jadi lebih sedikit. Jika memungkinkan, berikan DP yang lebih besar agar cicilanmu bisa lebih ringan dan tenor KPR-mu lebih singkat.
KPR merupakan pinjaman dengan masa tenor yang panjang mulai dari 5 sampai 25 tahun. Selama masa itu, tidak ada yang bisa menjamin kondisi keuanganmu. Kamu mungkin akan mengalami pasang surut misalnya kehilangan pekerjaan atau omzet bisnis yang menurun.
Untuk berjaga-jaga menghadapi situasi tak terduga seperti ini, kamu membutuhkan dana darurat. Seperti namanya, dana ini dipersiapkan untuk menghadapi kondisi darurat yang tidak terduga sehingga cicilan rumah maupun cash flow pribadimu tidak terganggu meski pemasukan sedang menurun.
Sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu –termasuk rumah, kamu harus mempertimbangkan dengan baik kondisi keuanganmu. Hindari membeli rumah dengan harga yang terlalu mahal dengan cicilan yang lebih dari 30% penghasilanmu. Membeli sesuatu tidak sesuai dengan bujet berpotensi menyulitkanmu di masa depan. Ini juga akan merugikanmu jika sampai kamu tidak mampu melunasinya.
Ketahui dengan baik kondisi keuanganmu. Dengan begitu, kamu bisa mengambil keputusan yang tepat saat memilih rumah KPR yang ingin dibeli.
Seorang calon nasabah bisa saja telah memenuhi semua dokumen yang disyaratkan oleh bank penyedia KPR. Tapi jika skor kreditnya buruk saat BI checking, pengajuan KPR bisa langsung ditolak. Itulah kenapa banyak orang yang percaya bahwa BI checking is the king.
BI checking sendiri merupakan proses pengecekan riwayat kreditur yang tersimpan dalam SID (Sistem Informasi Kreditur). SID sendiri adalah sistem terintegrasi antara lembaga keuangan sehingga semua datanya tersinkronisasi satu sama lain. Kalau seseorang memiliki riwayat kredit yang buruk di bank A –misalnya ada tunggakan yang belum lunas atau ada keterlambatan pembayaran cicilan, maka pengajuan KPR-nya di bank B dan C bisa ditolak.
Karena itu, penting untuk memastikan kelayakan skor kreditmu sebelum pengajuan KPR untuk menghindari penolakan. Pastikan tidak ada utang yang macet atau cicilan yang telat kamu bayar, ya!
Pengajuan KPR yang sudah dibuat oleh seorang calon nasabah bisa saja ditolak. Ada beberapa alasan kenapa bank menolak aplikasi KPR antara lain:
Seperti yang sudah dibahas dalam poin sebelumnya, BI checking is the king. Kalau skor kredit kamu jelek karena sebelumnya pernah telat membayar cicilan atau bahkan menunggak, bank tidak akan menerima pengajuan KPR-mu. Tunggakan ini bisa berupa tunggakan pembayaran kartu kredit dan cicilan lainnya.
Selain karena skor kredit, KPR juga bisa ditolak karena usia pemohon. Seperti yang kita tahu, ada beragam tenor yang disediakan oleh bank mulai dari 5 sampai 25 tahun. Semakin muda usiamu, semakin panjang tenor yang bisa kamu dapatkan. Sebaliknya, semakin tua usia calon nasabah, semakin singkat tenornya.
Batas maksimal usia calon nasabah saat tenor berakhir biasanya adalah 60 tahun (untuk karyawan) dan 65 tahun (untuk profesional). Jika setelah dihitung masa tenor usia calon nasabah ternyata lebih dari yang disyaratkan, kemungkinan besar KPR akan ditolak.
Meski kamu merasa penghasilanmu cukup untuk membayar cicilan, KPR ternyata masih bisa ditolak. Pasalnya, bank memiliki perhitungan tersendiri untuk mengetahui apakah gajimu kurang atau tidak. Mereka akan melakukan pemeriksaan keuangan untuk mencari tahu apakah kamu punya cicilan lain seperti sepeda motor, alat elektronik lain atau mobil.
Jika besaran cicilan totalnya setelah dijumlahkan dengan besar cicilan KPR rumah yang akan kamu ambil ternyata nilainya lebih dari 30-40% gaji, kemungkinan besar aplikasi akan ditolak bank. Alasan penolakan ini karena bank khawatir kamu akan kesulitan membayar cicilan dengan lancar setiap bulannya. Lalu, bagaimana solusinya? Lunasi terlebih dahulu salah satu cicilanmu, baru kemudian lakukan pengajuan KPR ulang.
Ketika rumah dibeli dengan sistem KPR, pada dasarnya rumah tersebut jadi jaminan untuk bank. Artinya, kalau terjadi kredit macet, bank akan menyitanya. Karena itu, lokasi rumah sangat penting dalam pengambilan keputusan bank. Rumah yang tidak strategis kemungkinan tidak bisa kamu beli dengan sistem KPR karena dianggap tidak menguntungkan bagi bank.
Ada beberapa kriteria lokasi rumah yang dianggap kurang strategis sehingga berisiko ditolak oleh bank:
Masing-masing bank juga memiliki sejumlah kriteria lain yang berbeda satu sama lain. Karena itu, pastikan kamu memenuhi semua syarat agar pengajuan KPR-mu bisa segera dikabulkan.
Mau lebih mudah dalam mengajukan KPR Rumah dan Pindah KPR? Aplikasi IDEAL adalah jawabannya. Lewat IDEAL, kamu tidak hanya bisa mengajukan KPR ke lebih dari 1 bank, tapi juga bisa memantau status pengajuan KPR-mu secara real-time. Bersama IDEAL, beli rumah KPR jadi lebih mudah, semudah menggerakkan ujung jari di layar ponselmu!