Check out more of our news
Jenis-jenis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia
19 April 2024 | Waktu baca 3 menit
Setelah mengetahui tentang apa itu KPR dan bagaimana cara mengajukannya, hal lain yang tidak kalah penting untuk kamu pahami adalah jenis-jenis KPR. Ini juga merupakan informasi penting untuk memudahkan kamu dalam memilih produk KPR seperti apa yang paling cocok dengan preferensi dan kondisi keuanganmu.
Baca juga: Panduan Lengkap KPR
Berdasarkan peruntukannya, ada 5 jenis KPR di Indonesia yakni:
Dikenal juga dengan sebutan KPR non-subsidi, KPR konvensional merupakan metode cicilan rumah paling umum digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Produk KPR ini diperuntukkan bagi seluruh masyarakat dengan sistem bunga yang ditentukan oleh bank yang menyediakannya (biasanya mengikuti suku bunga dari Bank Indonesia). Tenor atau durasi angsuran KPR konvensional berbeda-beda mulai dari 5 sampai 20 tahun.
KPR syariah adalah sistem cicilan rumah yang disediakan oleh perbankan syariah. Berbeda dengan KPR konvensional, KPR syariah tidak mengenal sistem bunga. Prinsip yang dipakai adalah prinsip jual beli syariah, biasanya murabahah. Dalam murabahah, bank bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli.
Harga beli rumah diketahui oleh kedua pihak dengan keuntungan bank yang sudah disepakati di awal perjanjian. Tidak seperti bunga KPR konvensional yang floating (berubah-ubah), cicilan KPR syariah sifatnya tetap dari awal sampai rumah dilunasi.
KPR subsidi adalah fasilitas yang disediakan oleh pemerintah untuk masyarakat yang belum memiliki rumah atau berpenghasilan rendah. KPR subsidi menyediakan produk cicilan rumah dengan DP dan cicilan yang lebih murah daripada KPR konvensional. Beberapa bank bahkan ada yang menawarkan produk KPR dengan DP 0%. Untuk menggunakan KPR subsidi, rumah yang bisa dibiayai maksimal adalah tipe 36.
KPR refinancing pada dasarnya bukan jenis pembiayaan tapi termasuk pinjaman yang sifatnya pribadi. Fasilitas ini memungkinkan nasabah yang sudah punya rumah dalam masa KPR untuk mendapatkan pinjaman baru (dengan menggunakan rumah tersebut sebagai jaminan). KPR refinancing bisa diajukan kepada bank penyedia KPR yang digunakan oleh nasabah, bisa juga diajukan kepada bank lain.
Ada beberapa alasan kenapa nasabah menggunakan sistem KPR refinancing, salah satunya adalah selisih bunga. Dengan refinancing, kamu bisa mendapatkan keringanan cicilan karena bunga yang lebih rendah. Fasilitas KPR ini juga banyak dimanfaatkan oleh mereka yang mengalami kesulitan keuangan.
Secara sederhana, KPR take over adalah pengambilalihan KPR. Artinya, rumah yang sedang dalam masa KPR diambil alih oleh pihak lain. Proses ambil alih ini bisa dilakukan oleh perorangan maupun oleh bank.
Contoh KPR take over perorangan adalah kamu menjual rumah milikmu yang sedang dalam masa KPR kepada pihak lain untuk dilanjutkan kreditnya. Sementara KPR take over antar bank adalah prosedur pemindahan KPR dari satu bank ke bank lain tanpa melibatkan jual beli. Ini biasanya dilakukan oleh nasabah uang ingin mendapatkan cicilan lebih ringan di bank yang baru.
Selain berdasarkan peruntukannya, jenis-jenis KPR juga terbagi lagi berdasarkan faktor ekonomi. Jenisnya antara lain:
KPR jenis ini menawarkan suku bunga tetap dengan nilai cicilan yang sama besarannya setiap bulan. Konsekuensi dari sistem KPR ini adalah nasabah harus membayar bunga sekaligus cicilan pokok setiap bulannya. KPR dengan bunga FRM biasanya berlaku untuk KPR jenis subsidi.
ARM adalah kebalikan dari FRM. KPR dengan sistem ini memiliki suku bunga floating (mengambang) sesuai kondisi ekonomi pada saat itu. Hampir semua bank di Indonesia menawarkan KPR dengan bunga floating dengan ketentuan bank punya hak untuk mengubah suku bunga dengan risiko maksimum kenaikan bunga ditanggung oleh debitur.
PLAM menggunakan bunga tetap (biasanya sangat rendah), namun outstanding principal (pokok utang) berdasarkan tingkat inflasi yang lebih luas yang diturunkan dari indeks harga.
Sistem pembiayaan rumah dengan sistem Graduated Payment Mortgage memiliki nilai cicilan yang meningkat sepanjang masa kredit, berdasarkan tingkat inflasi. Graduated Payment Mortgage mirip dengan KPR fixed rate, hanya saja dalam situasi tidak ada inflasi. Payment to income ratio atau rasio angsuran terhadap pendapatan cenderung stabil.
Kekurangan dari sistem pembiayaan rumah ini adalah jika inflasi tak dapat diprediksi, ini bisa mengganggu proses pembayaran cicilan. Meskipun begitu, Graduated Payment Mortgage bisa memberikan manfaat pada segmen pasar tertentu. Anak muda atau first home buyer sangat cocok memilih KPR dengan sistem bunga ini karena cicilan awalnya sangat ringan.
Memilih jenis KPR yang tepat memang kadang membingungkan. Terutama bagi kamu yang baru ingin membeli rumah pertama. Untungnya di IDEAL, kamu bisa menggunakan fitur IDEAL Compass. Dengan fitur ini kamu bisa mendapatkan rekomendasi produk KPR baik konvensional maupun syariah serta bujet cicilan yang ingin dibayarkan setiap bulan. Yuk, cek aplikasi IDEAL sekarang dan temukan KPR untuk rumah impianmu!