Check out more of our news
KPR Konvensional dan Hal-hal Penting yang Perlu Kamu Tahu
23 November 2023 | Waktu baca 4 menit
Jika kamu sedang berencana untuk membeli rumah namun dana yang tersedia terbatas, KPR merupakan salah satu opsi terbaik yang bisa kamu pilih. Di antara beragam jenis KPR, KPR konvensional merupakan yang paling populer. Namun sebelum menjatuhkan pilihan, kamu tentu harus memahami dengan baik apa itu KPR konvensional.
Baca juga: Panduan Lengkap KPR
Jika dilihat dari pengertiannya, KPR konvensional adalah produk Kredit Pemilikan Rumah yang disediakan oleh bank konvensional. Kredit ini diberikan kepada perorangan untuk kebutuhan membeli berbagai macam hunian termasuk rumah, apartemen, rumah toko (ruko) atau rumah kantor (rukan). Hunian tersebut bisa dibeli lewat developer atau non-developer.
Untuk dapat mengajukan KPR konvensional, calon debitur harus memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan bank. Misalnya syarat minimal penghasilan dan catatan kredit yang bersih (dibuktikan lewat BI checking atau SLIK OJK).
Ada berbagai hal penting seputar KPR konvensional yang perlu dijadikan pertimbangan. Simak selengkapnya dalam poin-poin berikut ini!
Setelah proses pengajuan KPR kamu diterima oleh bank, maka proses selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah akad. Akad sendiri merupakan proses pelaksanaan perjanjian jual beli antara bank sebagai pemberi pinjaman dengan kamu sebagai nasabah.
Dalam proses akad, kedua pihak akan menandatangani berkas berisi kewajiban dan hak. Dalam akad KPR konvensional, di dalamnya terdapat ketentuan mengenai besaran bunga, sistem bunga, nilai angsuran bulanan serta jumlah plafon pinjaman KPR.
KPR konvensional menggunakan sistem bunga yang harus dibayar bersama dengan cicilan pokoknya. Secara umum, ada 2 jenis sistem bunga yang digunakan dalam KPR konvensional yakni:
Jangka Waktu Kredit Rumah
Dalam kredit apapun termasuk KPR ada yang disebut dengan tenor atau jangka waktu peminjaman. Biasanya tenor ini ditentukan langsung oleh pihak bank dengan berbagai pertimbangan. KPR konvensional biasanya menawarkan jangka waktu kredit yang lebih panjang.
Tenor pinjaman berpengaruh pada besarnya cicilan serta bunga yang harus kamu bayarkan per bulannya. Semakin panjang tenornya, semakin kecil cicilannya namun semakin besar bunganya. Sebaliknya, semakin singkat tenor KPR-mu, semakin besar cicilan yang harus dibayarkan namun nilai total bunga yang harus dibayarkan akan lebih kecil.
Tenor yang diberikan oleh bank untuk KPR konvensional bisa 5 sampai 25 tahun. Saat akan membeli rumah dengan sistem KPR konvensional, pastikan kamu memahami dengan baik tenor pinjamannya, ya!
Saat bank memberikan kredit kepadamu, bank memiliki hak penguasaan saat kamu lalai dari kewajiban membayar angsuran kredit. Karena itu, ada denda dan pinalti yang harus kamu ketahui. Denda harus dibayarkan oleh semua nasabah KPR konvensional yang terlambat membayar atau menunggak. Besarannya bervariasi namun biasanya berkisar antara 0,5 sampai 1%.
Sementara itu biaya penalti juga harus dibayarkan dalam situasi tertentu yakni ketika nasabah melakukan pelunasan kredit sebelum masa tenor yang ditetapkan habis. Besaran penalti biasanya adalah 1% dari sisa cicilan, namun ada beberapa bank yang menerapkan penalti hingga 2%, atau bahkan lebih.
Hal selanjutnya yang perlu kamu ketahui terkait KPR konvensional adalah besaran cicilan bulanan yang harus kamu bayar. Seperti yang sudah disebutkan pada poin sebelumnya, nilai cicilan bulanan KPR tergantung pada tenor dan sistem bunga yang dikenakan oleh bank.
Misalnya saja kamu membeli rumah dengan harga Rp300 juta. Bank memberikan tenor 15 tahun dengan suku bunga flat sebesar 8% per tahun. Maka angsuran per bulan yang harus kamu bayar adalah Rp2.929.739. Tapi biasanya suku bunga flat tidak berlaku sepanjang masa kredit. Biasanya hanya 1 hingga 5 tahun saja. Selanjutnya bunga cicilan akan mengikuti nilai suku bunga acuan dari BI/floating rate.
Bank biasanya akan memberitahukan kepadamu mengenai penggunaan suku bunga hybrid (campuran antara suku bunga flat dengan suku bunga floating). Pastikan kamu menanyakannya kepada pihak bank sebelum akad agar kamu tidak kaget jika sewaktu-waktu besaran cicilan yang harus kamu bayar mengalami kenaikan.
Baca juga: Jenis-jenis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia
Membeli rumah dengan cara apapun termasuk dengan KPR konvensional tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan KPR konvensional antara lain adalah:
Seperti yang sudah disinggung di awal artikel, KPR konvensional memungkinkanmu memiliki rumah sendiri meski dana yang tersedia terbatas. Kamu hanya perlu menyiapkan biaya DP dan biaya lainnya. Jika dijumlahkan tentu nilainya masih lebih kecil dibanding harus membeli rumah secara tunai.
Untuk bisa membeli rumah dengan sistem KPR, ada berbagai dokumen yang harus dilengkapi. Prosesnya juga dilakukan di hadapan notaris. Selain menjamin transaksi aman, kepemilikan rumah juga terjamin legalitasnya ketimbang harus membeli rumah sendiri.
Kamu perlu mengetahui jika dalam KPR konvensional, bank menyediakan fasilitas asuransi. Ada 3 jenis asuransi yang biasanya disediakan yakni asuransi rumah, asuransi jiwa dan asuransi sakit keras (keduanya untuk debitur). Adanya asuransi ini tidak hanya melindungi kamu sebagai pemilik rumah, tapi juga melindungi bank sebagai pemberi pinjaman.
Kekurangan membeli rumah dengan KPR konvensional adalah adanya risiko rumah akan disita. Ini merupakan pertimbangan yang harus kamu pikirkan matang-matang. Untuk menghindari risiko buruk semacam ini, pastikan kamu tidak telat membayar angsuran, ya!
Kalau memang dalam masa pinjaman kamu mengalami kesulitan, kamu bisa berkonsultasi dengan pihak bank. Bank mungkin akan memberikan sejumlah opsi termasuk restrukturisasi kredit untuk meringankan bebanmu tanpa harus membuat rumahmu disita. Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk KPR take over untuk mendapatkan penawaran bunga yang lebih rendah.
Bingung memulai dan memilih produk KPR yang tepat buat kamu? Kamu bisa mengajukan aplikasi KPR online menggunakan aplikasi IDEAL, loh! Bersama IDEAL, pengajuan KPR rumahbisa jadi lebih mudah dan simpel. Oh, ya IDEAL juga sudah tersertifikasi ISO 27001 sehingga data pribadi yang kamu masukkan dijamin keamanannya!