Check out more of our news
Jangan Salah! Ini Perbedaan Perumahan Subsidi dan Komersil
26 Januari 2024 | Waktu baca 3 menit
Perumahan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan. Memiliki tempat tinggal yang nyaman dan aman adalah impian banyak orang.
Namun, ketika berbicara tentang perumahan, pasti Kawan IDEAL pernah mendengar tentang jenis perumahan subsidi dan perumahan komersil.
Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, seperti definisi, harga, syarat, ukuran, dan pembiayaan.
Agar lebih memahami karakteristiknya, artikel ini memuat perbedaan perumahan subsidi dan komersil secara lengkap.
Simak pembahasannya berikut ini!
Perumahan subsidi adalah program pemerintah yang bertujuan untuk membantu kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah atau menengah memiliki rumah layak huni mereka sendiri dengan harga yang terjangkau.
Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah ketidaksetaraan dalam pemilikan rumah dan memberikan akses kepada mereka yang mungkin tidak mampu membeli rumah secara mandiri.
Perumahan komersil adalah properti yang dijual atau disewakan oleh pengembang properti swasta atau perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Properti ini tidak mendapatkan subsidi atau bantuan pemerintah dan harganya ditentukan oleh pasar.
Perumahan komersil dapat berupa apartemen, rumah, atau kondominium dengan berbagai pilihan desain, ukuran, dan fasilitas.
Apa bedanya rumah subsidi dan komersil? Guna menjawab pertanyaan tersebut dan mempermudah Kawan IDEAL dalam memahami perbedaan perumahan subsidi dan komersil, akan dijelaskan rincian faktor pembedanya menjadi beberapa bagian.
Perbedaan perumahan subsidi dan komersil pertama terletak pada tujuannya.
Rumah subsidi ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sehingga ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi sebelum memilikinya. Salah satunya adalah maksimal pendapatan calon peserta program rumah subsidi.
Sementara itu, pasar utama rumah komersial adalah masyarakat umum terlepas dari tingkatan ekonomi yang dimilikinya.
Perbedaan perumahan subsidi dan komersil yang kedua terletak pada harganya.
Salah satu fitur utama dari perumahan subsidi adalah harganya yang lebih rendah dibandingkan dengan properti komersil di daerah yang sama.
Berbeda halnya dengan rumah subsidi, harga perumahan komersil sepenuhnya bergantung pada permintaan dan penawaran di pasar. Rumah komersil dapat lebih mahal daripada perumahan subsidi meski dibangun di daerah yang sama.
Umumnya, harga rumah subsidi berkisar pada angka Rp100 juta s.d. Rp500 juta, sedangkan harga rumah komersil dengan tipe yang sama seperti rumah subsidi bisa mencapai tiga kali lipat atau lebih dari harga rumah subsidi.
Perbedaan perumahan subsidi dan komersil yang ketiga bisa Kawan IDEAL temukan pada syarat penghasilan pihak yang ingin memiliki huniannya.
Peserta program perumahan subsidi harus memenuhi persyaratan penghasilan yang ditentukan oleh pemerintah. Biasanya, hanya mereka yang memiliki penghasilan di bawah batas tertentu yang memenuhi syarat.
Penghasilan minimal calon pemilik rumah subsidi jenis Rumah Sejahtera Tapak tidak boleh lebih besar dari Rp4 juta. Untuk jenis Rumah Sejahtera Susun, gaji pemohon tidak boleh melebihi Rp7 juta.
Di samping itu, bagi Kawan IDEAL yang ingin membeli rumah komersial, syarat penghasilan yang harus dipenuhi tergantung dari pihak bank dan developer.
Jadi, memang tidak ada batasan pasti untuk syarat penghasilan pembelian rumah komersial.
Tetapi, perlu diingat bahwa penghasilan minimal akan ditentukan berdasarkan kebijakan pihak developer dan pihak bank apabila dibeli dengan menggunakan pinjaman KPR.
Perbedaan rumah subsidi dan komersil keempat terdapat pada fasilitas dan ukurannya.
Rumah subsidi hanya memiliki fasilitas standar, seperti dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan ruang tamu yang menyatu dengan dapur.
Rumah komersial bisa saja memiliki fasilitas yang sama dengan rumah subsidi, tetapi bisa lebih dari itu, seperti ada garasi, kolam renang, balkon, dan taman.
Ukuran perumahan subsidi pun terbatas pada tipe 21, 36, 45, dan 72. Biasanya, pihak pengembangan dan pemerintah lebih banyak membangun rumah subsidi yang bertipe 21 dengan ukuran minimalis.
Kalau rumah komersial, tentu lebih variatif, sehingga Kawan IDEAL lebih leluasa memilih ukuran dan tipe yang disukai.
Sebagai catatan, jika Kawan IDEAL punya keinginan untuk merenovasi rumah, pastikan dulu syarat renovasinya karena rumah subsidi diberlakukan ketentuan khusus sebelum dapat direnovasi. Di sisi lain, rumah komersial lebih bebas apabila Kawan IDEAL ingin merenovasinya.
Perbedaan perumahan subsidi dan komersil yang terakhir adalah lokasi pembangunannya yang berbeda.
Lokasi perumahan subsidi cenderung terletak jauh dari pusat kota, sedangkan rumah komersial bisa kawan IDEAL temukan di dekat pusat kota atau fasilitas umum.
Hal tersebut terjadi karena memang rumah komersial dibangun di daerah yang strategis dengan target pasar yang lebih luas, sedangkan rumah subsidi memiliki target pasar yang terbatas.
Sebelum Kawan IDEAL memilih, pastikan dahulu untuk mengetahui perbedaan perumahan subsidi dan komersial, ya.
Selain mempertimbangkan faktor tujuan pembangunan, harga, syarat, varian, dan lokasi, Kawan IDEAL juga perlu untuk memperhatikan kebutuhan dan kesanggupan membelinya.
Jika Kawan IDEAL sudah memantapkan niat, menemukan calon rumah impian, lalu ingin melanjutkan pengajuan KPR-nya, coba saja lewat IDEAL.
Lewat IDEAL, semuanya bebas ribet karena dibantu hingga akad kredit dan dicarikan produk KPR terbaik dari berbagai bank. Mudah dan tepercaya!