Check out more of our news
Panduan Lengkap KPR, No Ribet, No Mumet
2 Mei 2024 | Waktu baca 5 menit
Bagi kamu yang ingin memiliki rumah sendiri, ada berbagai opsi yang bisa dipilih. Membangun sendiri dari nol, membeli secara tunai dan tentu saja mencicil lewat KPR atau Kredit Pemilikan Rumah.
Sebagian orang menganggap bahwa KPR adalah proses yang ribet. Tapi seperti kata pepatah, “Tak kenal maka tak sayang.” Sebelum kamu bilang KPR itu rumit, panduan ini akan memberimu gambaran tentang bagaimana proses perkreditan properti ini dari hulu sampai hilir. Kalau sudah paham (dan sayang) nanti, baru putuskan sendiri rumah mana yang ingin kamu miliki!
KPR adalah singkatan dari Kredit Pemilikan rumah. KPR sendiri adalah produk keuangan yang berupa fasilitas pembiayaan yang disediakan oleh bank dan lembaga keuangan lain. Tujuannya adalah untuk memberi kesempatan pada masyarakat luas untuk punya rumah dengan cara yang lebih mudah.
KPR sendiri terdiri dari beberapa jenis antara lain:
Produk KPR konvensional yang disediakan bank menggunakan sistem suku bunga. Biasanya di awal kamu akan dikenakan bunga tetap (fixed rate) selama beberapa tahun (tergantung kebijakan masing-masing bank). Pada tahun-tahun ini, besaran cicilan yang harus kamu keluarkan jumlahnya tetap.
Tahun-tahun setelahnya, kamu akan dikenakan bunga floating. Artinya, besaran cicilanmu akan berubah mengikuti suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral.
Bagi masyarakat muslim yang tidak ingin membeli rumah dengan sistem bunga, ada produk KPR syariah yang bisa dipilih. Seperti namanya, KPR ini dijalankan sesuai dengan hukum dan prinsip syariah.
Seperti namanya, KPR refinancing adalah pembiayaan kembali untuk rumah yang sedang dalam masa cicilan (KPR). Kamu bisa mengajukan KPR refinancing lewat bank yang sekarang sedang menangani KPR rumahmu atau ke bank lain.
Pengajuan KPR refinancing biasanya dilakukan jika nasabah memiliki masalah saat mencicil KPR-nya saat ini dan butuh dana besar secepatnya.
KPR subsidi adalah produk kredit yang dirancang untuk masyarakat menengah ke bawah. Karena itu, bank biasanya mensyaratkan besaran penghasilan maksimal tertentu bagi nasabah yang ingin mengajukan KPR subsidi.
Dengan mengambil KPR subsidi, nasabah berhak mendapatkan berbagai keringanan. Misalnya saja keringanan suku bunga atau keringanan DP (down payment/dana perantara) yang harus dibayarkan.
KPR take over adalah proses pengambilalihan kepemilikan dan pembayaran sebuah hunian pada pihak lain dengan diawasi oleh bank dan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Take over bisa dilakukan antar bank atau antar individu.
Untuk mengajukan KPR, biaya yang perlu dipikirkan tidak hanya biaya DP dan cicilannya saja. Ada beragam fee yang juga harus kamu ketahui dan persiapkan. Apa saja?
Booking fee merupakan dana tanda jadi yang menunjukkan komitmen atau keseriusan kamu untuk memesan unit rumah yang diinginkan.
Biaya appraisal kepada KJJP (Kantor Jasa Penilaian Publik) secara singkat bisa disebut sebagai bea survei rumah. Ini adalah dana yang kamu keluarkan untuk membayar jasa tenaga profesional yang melakukan penaksiran pada harga properti yang akan dibeli. Prosesnya bisa dilakukan lewat dua cara yakni mandiri atau lewat bank.
APHT atau Akta Pembebanan Hak Tanggungan merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh calon nasabah untuk pengurusan akta pembebanan hak tanggungan dan menjadi jaminan bagi pihak bank.
DP (down payment) adalah dana yang harus dikeluarkan di awal. Semakin besar DP yang kamu bayarkan, menunjukkan keseriusanmu dalam membeli rumah. Nilai DP rumah biasanya bervariasi antara 10-20%, tergantung pada harga rumahnya. Tapi sekarang banyak bank yang menawarkan produk KPR dengan DP 0%.
Biaya BPHTP atau Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan merupakan dana yang harus kamu keluarkan karena memperoleh hak atas suatu tanah atau bangunan.
Untuk melakukan pengurusan dokumen yang valid, kamu membutuhkan jasa notaris. Biayanya akan dibebankan kepadamu selaku nasabah.
Jika selama masa KPR nasabah meninggal dunia, jumlah pinjaman akan di-cover lewat asuransi. Biaya asuransi juga harus dibayarkan oleh nasabah di awal KPR.
Biaya provisi adalah biaya lain yang biasa muncul dalam proses pengajuan KPR. Biasanya nilainya berkisar 1% dari jumlah pinjaman yang disetujui oleh bank.
Selain biaya-biaya di atas, jangan lupa juga siap-siap dengan biaya-biaya lain yakni:
Biaya cicilan adalah nilai yang harus kamu bayarkan untuk melunasi kredit rumah yang kamu beli. Nilainya bervariasi, tergantung kesepakatan antara kamu dan bank. Semakin panjang tenor pinjaman, semakin kecil cicilan bulananmu. Sebaliknya, jika tenornya singkat, cicilan juga akan lebih besar.
Untuk menentukan tenor, bank biasanya juga mempertimbangkan usia nasabah. Karena itu, pastikan kamu memilih tenor yang paling sesuai dengan kondisimu dan keuanganmu, ya!
Jika terjadi keterlambatan pembayaran cicilan, kamu akan dikenakan denda yang disebut denda berjalan. Nilai denda juga berbeda-beda, tergantung kebijakan masing-masing bank. Biasanya besaran denda berjalan berkisar antara 0,5 sampai 1% per hari dari jumlah cicilan.
Bagi nasabah yang melunasi cicilan KPR sebelum tenornya habis, ada biaya penalti yang harus dibayar. Besarnya juga berbeda-beda pada tiap bank. Namun umumnya nilainya antara 1 sampai 5% dari jumlah utang yang dilunasi.
Jika KPR yang kamu ambil adalah KPR non-syariah, kamu juga perlu memahami jenis bunga dan perhitungannya. Ini penting agar kamu tidak kaget jika sewaktu-waktu besaran cicilan bulananmu berubah.
Di Indonesia, ada 5 jenis bunga KPR yang digunakan yaitu:
Suku bunga tetap (fixed rate) biasanya adalah suku bunga yang diberikan oleh bank di awal masa kredit. Suku bunga tetap bisa diberlakukan selama kurun waktu tertentu, tergantung kebijakan bank. Ada yang 3, 5 bahkan 10 tahun.
Jadi jika kamu mendapatkan fixed rate selama 5 tahun pertama, besaran cicilannya akan sama setiap bulannya dan tidak akan berubah meski suku bunga berubah. Untuk tahun ke-6 dan berikutnya, akan berlaku suku bunga floating yang menyebabkan besaran cicilanmu terpengaruh oleh nilai suku bunga. Jika suku bunga naik, maka cicilanmu akan naik juga. Begitu juga sebaliknya.
Suku bunga mengambang (floating rate) merupakan lawan dari fixed rate. Jika kamu dikenakan bunga yang sifatnya mengambang, beban bunga dan cicilannya tidak tetap. Tergantung berapa suku bunga yang ditetapkan oleh BI pada saat itu.
Bunga flat adalah suku bunga yang cara menghitungnya mengacu kepada nilai pokok pinjaman di awal untuk setiap periode angsuran. Istilah ini mengacu pada jumlah nominal yang harus kamu bayar setiap bulan yang nilainya selalu sama alias flat. Biasanya digunakan oleh bank syariah lewat akad murabahah.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang diperhitungkan dari sisa jumlah pokok pinjaman setiap bulan seiring dengan menyusutnya utang yang sudah dibayarkan. Artinya semakin sedikit pokok pinjaman, semakin sedikit juga suku bunga yang harus dibayarkan.
Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok ditambah angsuran bunga yang dibayar agar sama setiap bulan. Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada masa awal sangat besar sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil. Mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan akan menjadi berbalik. porsi angsuran pokok akan sangat besar sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil. Sistem bunga anuitas ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi.
KPR ternyata tidak hanya bisa kamu gunakan untuk membeli rumah saja. Yuk, simak ragamnya berikut ini!
Di pembahasan sebelumnya, kita sudah membahas sedikit mengenai tenor pinjaman. Tenor sendiri adalah istilah untuk menyebut tempo, durasi atau masa pinjaman. Tenor secara umum bisa dibagi menjadi 2 yakni tenor jangka panjang dan tenor jangka pendek. Saat ini tenor KPR yang tersedia bisa mencapai 30 tahun. Sedangkan tenor yang paling pendek adalah 1 tahun.
Lalu, bagaimana caranya agar bisa mendapatkan tenor pinjaman yang panjang? Syarat paling utama yang menjadi pertimbangan bank adalah usia. Semakin muda usiamu, semakin panjang tenor yang bisa diberikan. Kebanyakan debitur bisa mengajukan tenor panjang dengan umur minimal 21 tahun. Ada beberapa keuntungan mengajukan KPR dengan tenor panjang. Selain cicilannya lebih ringan, DP yang diminta bank juga biasanya lebih kecil
Plafon KPR bisa didefinisikan sebagai nilai pembiayaan yang disediakan oleh bank untuk nasabahnya. Kalau dihitung, nilai plafon KPR adalah harga rumah dikurangi DP yang sudah kamu bayarkan kepada penjual properti. Karena itu, DP sangat berpengaruh pada plafon pinjaman yang akan kamu ajukan.
Sekarang mengajukan KPR dan Pindah KPR tidak perlu pakai ribet lagi, cukup menggunakan smartphone. Dengan aplikasi IDEAL kamu bisa mengajukan KPR ke 3 bank sekaligus dalam satu kali pengajuan dari 7 bank yang sudah berpartner dengan kami. Kamu tidak perlu khawatir dengan keamanan semua data yang digunakan untuk pengajuan KPR karena IDEAL sudah menggunakan perlindungan data security ISO 27001. Selain itu, kamu bisa cek skor kredit secara cepat. IDEAL siap membantu mendapatkan KPR termurah untuk rumah idamanmu!
Baca juga: