Check out more of our news
Rincian Biaya KPR yang Perlu Disiapkan
19 April 2024 | Waktu baca 3 menit
Biaya KPR merupakan komponen terpenting yang pasti menjadi pertanyaan banyak orang yang berencana mengajukan Kredit Pembiayaan Rumah. Selain DP (down payment) dan biaya cicilan, ada beberapa biaya lain yang perlu dipersiapkan. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai biaya KPR agar kamu tidak kaget nantinya.
Baca juga: Panduan Lengkap KPR
Biaya KPR adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh calon nasabah yang akan mengajukan permohonan kredit rumah. Biaya ini ada yang harus dibayarkan di awal sebelum akad dan ada juga yang dibayar saat masa KPR.
Dengan membayar seluruh biaya KPR, nasabah tidak hanya menunjukkan komitmennya untuk memenuhi perjanjian kredit tapi juga memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan oleh bank dan pemerintah.
Biaya KPR yang harus kamu keluarkan ada bermacam-macam dengan besaran yang bervariasi. Mulai dari ratusan ribu sampai puluhan juta rupiah. Karena itu, kamu harus mempersiapkan dengan matang dananya jika ingin mengajukan KPR. Biaya-biaya tersebut adalah:
Berdasarkan Kamus Istilah Perumahan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan (2017), booking fee merupakan tanda keseriusan pembeli untuk membeli sebuah properti. Dalam istilah pemasaran properti, booking fee juga bisa disebut sebagai NUP (Nomor Urut Pemesanan) atau tanda jadi.
Sebelum KPR disetujui, pihak bank bersama KJPP atau Kantor Jasa Penilai Publik akan melakukan survei atau penilaian terhadap properti yang akan kamu beli. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan objektivitas harga.
Akta Pemberian Hak Tanggungan merupakan surat yang menjadi bukti jaminan antara kreditur dengan debitur. Biaya ini harus kamu lunasi pada awal transaksi.
DP adalah uang muka yang harus dibayar untuk setiap transaksi jual-beli rumah secara kredit. Biasanya DP harus dibayar sebelum properti diserahkan dari penjual kepada pembeli. Beberapa bank ada yang memberikan fasilitas cicilan untuk DP. Ada juga yang memberikan DP 0%.
Untuk membantu kamu mengurus legalitas rumah baik itu sertifikat berharga (seperti AJB/Akta Jual Beli), APHT, surat perjanjian dan lain sebagainya, kamu membutuhkan bantuan notaris. Karena itu, ada biaya notaris yang harus disiapkan. Besarannya bervariasi, tergantung pada nilai rumah yang akan dibeli dan kebijakan masing-masing kantor notaris.
Dalam produk KPR yang ditawarkan, bank biasanya menyertakan asuransi bagi nasabahnya. Meski bukan merupakan biaya yang wajib dipenuhi, tapi memiliki asuransi sangat penting sebagai persiapan menghadapi hal-hal tak terduga di masa depan. Asuransi yang diberikan antara lain:
BPHTB merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang yang akan membeli rumah/properti baru atau lama dari perseorangan maupun developer. Sebelum membayar biaya AJB (Akta Jual Beli), BPHTB harus dilunasi terlebih dahulu.
Biaya provisi merupakan semua biaya yang digunakan untuk berbagai kebutuhan selama proses pengajuan KPR. Ini termasuk biaya marketing, fotokopi dan lain sebagainya. Biaya provisi juga bisa disebut sebagai biaya jasa atas persetujuan bank terhadap KPR yang diajukan.
Biaya angsuran atau biaya cicilan adalah jumlah yang harus kamu bayar setiap bulannya selama masa tenor KPR. Besaran cicilan rumah bervariasi, tergantung besar DP yang kamu bayar, nilai rumah dan tentu saja tenornya.
KPR harus dilunasi berdasarkan tenor yang sudah disepakati. Kalau suatu saat kamu berniat melunasi KPR sebelum masa tenornya habis, maka bank akan mengenakan biaya denda atau penalti. Jumlahnya berbeda-beda, tergantung kebijakan masing-masing bank.
Biaya denda dalam KPR adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh nasabah jika terlambat membayar cicilan ke bank.
Lalu, berapa besaran dana yang harus dikeluarkan untuk masing-masing biaya KPR di atas?
Setelah membaca ulasan di atas, kamu pasti bisa mengetahui kalau waktu pembayaran biaya KPR itu berbeda-beda. Ada yang harus dibayarkan sebelum akad kredit dilakukan (booking fee, DP, biaya appraisal, provisi, dll.), ada juga yang harus dibayarkan di masa kredit (cicilan, denda jika terlambat membayar) dan setelah pelunasan (biaya penalti yang dibayarkan jika kamu melunasi KPR sebelum tenornya habis).
Dengan mengetahui jenis-jenis biaya KPR, besaran serta waktu pembayarannya, kamu bisa mempersiapkan dana KPR dengan lebih matang. Mau mengajukan KPR dengan cara yang lebih mudah dan praktis? Yuk, download aplikasi IDEAL untuk menemukan produk KPR yang sesuai dengan kebutuhanmu. Dengan IDEAL, kamu bahkan bisa mengecek proses pengajuan secara real time sehingga kamu tidak akan ketinggalan update-nya. Semua proses pengajuan KPR dilakukan secara digital dan terjamin aman karena IDEAL sudah tersertifikasi ISO 27001!